Sabtu, 24 November 2012

Akankah berakhir dengan sia-sia?

Hatiku seakan masih mati rasa, mulutpun membungkam dalam dinginnya sore itu. Aku pun menangis bersama hujan yang membasahi daerah sekeliling rumahku. Aku berusaha dan berniat enyah dalam keterpurukan ini. Pikiran-pikiran tentang kisah cintaku yang semakin tak tentu arah dan tujuannya lah yang menjadikan semua ini seakan runyam. Dimana dia? Bagaimana keadaannya? Mengapa tidak mengabariku selama ini? Aku telah mencari keberadaannya hingga merepotkan keluarganya? Tetapi, hasilnya nihil. Akupun seraya berfikir dalam lamunan, hidupku bukan untuk cinta sajakan? Masih banyak yang lebih penting dari pada ini. Masa depanku kelak misal? Tapi mengapa semua serasa hilang ditelan bumi? Saat cinta mulai merasuki pikiranku dan menghipnotis saraf-saraf yang bekerja? Kekuatanku dalam menghadapi hidup yang keras serasa sirna saat cinta mulai terusik mulai ternodai bahkan saat menghancurkan semua,.

HAHA
Masih kuingat saat itu, saat aku benar-benar terpuruk.
Tetapi mengapa tetap saja aku masih bersamanya sampai detik ini? Hmm Entahlah mungkin Allah masih mempercayaiku untuk tetap bisa menjaganya meskipun.....
dia tidak bisa menjagaku selayaknya aku menjaganya *eh

Dalam keadaan terdiam aku seraya mencari-cari benda kecil yang memang menurutku sangat berharga dalam melakukan segala rutinitasku. Kulihat layar Hp tersebut dan kusimak benar wallpaper itu, ya saat aku berfoto dengannya disebuah pantai. Aku sengaja menjadikannya wallpaper karena memang aku merasa itulah hal yang paling indah dan menyenangkan saatku bersamanya. Bisa jadi kelak menjadi kenangan yang tak terlupakan saat aku tidak bersamanya lagi. Tapi tak lupa pada tujuanku sebelumnya, sebenarnya bukan untuk melihat wallpaper dan mengingat kejadian saat itu tapi melihat lagi apakah ada sms dari Babas, ya dia pacarku yang telah aku pacari selama 4 tahunan ini. Aku berharap dia menghubungiku walau hanya menanyakan aku sedang dimana. Ternyata apa yang aku harapkan tidak terjadi, kenyataannya malah sudah 3hari ini dia tidak mengabariku sekalipun. "Tepatnya sama pada kejadian itu" gumamku kembali. Tapi hatiku semakin tak menentu(lagi) semakin resah dengan tingkahnya. Entahlah resah karena dia tidak mengabariku atau yang lain. Tapi saat aku memejamkan mata sejenak dan menata hatiku sampai benar-benar merasakan sebenarnya apa yang terjadi ternyata ada yang lebih membuatku bingung, lebih tepatnya saat keadaan sekarang berbeda 180derajat dari pada tahun sebelumnya saat aku menimpa kejadian yang sama seperti sekarang. Dulu aku benar-benar bingung dibuatnya mencari keberadaanya, menghubungi teman-teman dan keluarganya bahkan akupun sengaja tidak pulang kerumah hanya untuk mencarinya. Tetapi mengapa sekarang aku tetap disini? duduk terpaku di depan rumah melihat hujan yang senang sekali membasahi kotaku? Tanpa ada rasa bingung ataupun niat untuk mencarinya seperti saat itu?

Memang dalam beberapa bulan ini aku dekat dengan seseorang, yah meskipun umurnya lebih muda dariku tapi sifatnya lebih dewasa dariku dan lebih bisa menghargaiku. Tidak seperti dia(babas) yang menuntutku untuk selalu mengerti dan mengertinya tanpa mempedulikan perasaanku. Kalau dibilang selingkuh? kelihatanya tidak, karena akupun sepertinya tidak merasakan apapun dengannya, meskipun dia sudah berkali-kali mengatakannya bahwa mencintaiku dan siap untuk menggantikan posisi dia(babas) tanpa bertingkah selayaknya dia(babas) tetapi memperlakukanku seperti bidadari. *haeyaaaah taulah apa itu hanya gombalan seorang yang usianya dibawahku untuk menarik seseorang atau memang benar-benar berniat memperlakukanku seperti itu saat aku mempersilahkannya menggantikan babas dari hidupku*

Pikiranku terpecah berai kemana-mana saat dibagi dua oleh sosok yang baru hadir dalam kehidupanku dan dia yang lama singgah dihatiku dan menemaniku selama itu. Semakin terasa berat kepala ini saat semakin kukorek lebih dalam tentang semuanya.

Akankah semuanya berakhir sia-sia karena cinta yang selama ini aku jaga luntur dan ternodai oleh datangnya seseorang yang bisa mencuri hati dan membawanya lari pergi jauh hingga membuatku acuh dengannya? Atau...
Semuanya akan berakhir sia-sia karena keegoisan semata antara aku dan dia? Karena tak ada satupun yang mampu mencairkan suasana dan menghubungi lebih dahulu saat komunikasi mulai renggang? Saat terjadi masalah dan tak ada yang mau mengalah? Entahlah, aku tak mengerti tentang semua ini, tentang cerita cinta yang kurasa rumit, dan menyita waktuku lebih banyak...........................
@syustiaw

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates